I'm Nothing

"Apakah kau pernah menangis sebab seorang lelaki?".

Pertama. Aku miliki seorang lelaki yang tak banyak bicara namun tiap ucapannya penuh perintah. Sepanjang ingatanku ia tak banyak berkisah, tak banyak memberi atau pun menuntut. Untuk itu Ia membebaskan anak-anaknya memilih jalan hidup sesuai pilihan masing-masing. Aku mencintai kebebasan yang diberikannya dan Ia mewariskan sifat yang sama padaku, pecinta yang pencemburu. Dan sekembalinya Ia pada Sang Pencipta, dunia menangis, aku pun turut. Bapak adalah lelaki istimewa yang pernah ada, Ia membuat ibu jatuh cinta dan berani untuk mencintai, walau kadang sesekali Ibu diam-diam menjatuhkan air matanya.

Dua. Aku lelaki yang pernah jatuh cinta, mencintai, dan merindukannya. Iya, aku pernah menangis karenanya. Seorang yang kini entah ada dimana, datang tanpa pernah diketahui lalu pergi begitu saja. Kau tahu apa yang ditinggalkan? rasa rindu yang membuatku menjadi bodoh untuk terus menunggu. Menunggu, menunggu dan aku tahu aku bukanlah seorang penyabar.Hingga kini lelaki Bugis yang belum pernah aku temui hilang ditelan bumi. Adakah alasan bagiku untuk tidak menangis?

Dan kau. Ketika aku tahu sejatinya kebahagian ada pada keyakinan yang kita pilih. Aku pun berani menentukan pilihan, memilih dirimu, mencintaimu. Kau tahu bagaimana aku bertahan? sama halnya saat kau jatuh cinta padanya. Pastinya kau akan melakukan banyak cara dan tidak akan pernah menyadari kebodohan-kebodohan apa saja yang telah kau lakukan untuk dirinya. Cinta benar-benar membuat seseorang menjadi bodoh dan belumlah kau benar-benar jatuh cinta jika belum melakukan hal-hal bodoh. Dan bodohnya aku baru mengetahui diantara kita tidak ada kata kita. Aku yang mencintaimu dan kau terbebani oleh rasaku. Satu hal yang tidak pernah kusadari sebelumnya, aku terus berusaha membuatmu jatuh cinta tanpa pernah tahu kau lelah dengan sikapku. Maaf aku terlalu egois, tak mampu membedakan antara berusaha dan memaksa. Seperti seorang bapak, cinta itu membebaskan bukan membebankan.

Jawabanku atas pertanyaanmu pagi ini. Mendung di senin ketiga di akhir tahun.
Dan kau temukan dirimu diantara jawabanku.

"Tolong jangan menangis hanya karena aku"

Apakah ini pernyataan atau permintaan. Jelasnya aku tak punya jawaban untuk itu. Akhir dari obrolan singkat ini adalah jauh sebelum pertanyaanmu datang air mata itu telah terjatuh tanpa kau ketahui. Sebab kenyataan yang tak pernah mampu kau ucapkan selama ini adalah aku tak mampu membuatmu bahagia karena memang kau telah cukup bahagia dengan segala hal tentang hidupmu dan aku tak berperan apa-apa dalam duniamu. I'm nothing.

Postingan Populer