Tentang Kelak
Dia yang tidak pernah berhenti mencari.
Kamu yang tidak pernah lelah menunggu.
Dan aku yang tidak pernah mampu mengubah apa pun.
Tentang ....
Tiga tahun lalu, dia temukan aku. Dalam sebuah perjalanan menuju cita. Tanpa adanya alasan aku menghentikan langkah untuk sejenak menemaninya. Menarik, mendengar tiap tutur yang keluar dari manis senyumnya. Dia membagi cerita tentang apa-apa yang ada dalam kepalanya dan aku menjadi sekian dari pendengar setianya. Seolah terhipnotis, semakin hari semakin betah saja bersamanya tanpa adanya sebuah alasan.
Dua tahun lalu, kamu membuatku jatuh hati. Kata orang yang semacam ini adalah cinta pada pandangan pertama dan Ya, aku mengakuinya. Dalam lelah menempuh sebuah perjalanan aku mengistirahatkan diri, ada disuatu tempat aku terpikat. Kala itu kamu sedang menunggu, entah siapa. Tidak bijak jika aku tanyakan, dan tak peduli juga siapa yang kau tunggu. Aku jatuh hati karenamu.
Tiga tahun lalu, aku dalam kenangan dia. Pada suatu ketika ia bilang cinta. Dia mencintaiku tanpa adanya alasan. Sedang aku dalam keraguan, diam menahan diri untuk tidak berucap hal yang sama. Aku tidak mencintainya, adalah citanya yang membuatku betah, tanpa alasan aku membiarkan rasanya bertepuk sebelah tangan.
Dua tahun lalu, denganmu aku membuat kenangan. Cerita-cerita cinta yang dipupuk diam-diam, merekah dalam diam. Dalam diam aku biarkan saja perjalanan ini akan berakhir entah dimana, tidak tergerak untukku menghentikan langkah dan bilang cinta. Dan kamu menunggu tanpa bilang lelah. Apa guna menyuburkan cinta diam-diam tapi nyatanya tidak kunjung berbuah.
Tiga tahun lalu. Dia pergi tanpa alasan.
Tidak tertinggal sebuah pesan, begitu saja menghilang tanpa berpamitan.
Dua tahun lalu. Menunggu tanpa tujuan membuatmu bosan. Karenanya di penghujung tahun kamu tidak lagi sendirian.
Setahun lalu dan kini.
Aku tidak pernah berhenti mencarinya. Dia adalah cita.
Aku tidak pernah lelah menunggumu. Kamu adalah cinta.
Dan aku tidak pernah mengubah apa pun. Aku adalah rasa.Tentang...
Suatu saat nanti.
