Journey Of Jarmo : Pahawang, Lampung.
Perjalanan
based on true story ini berkisah tentang arisan jomblo menanti jodoh, berisi
tokoh yang sudah dikenal Jarmo, Buncit, Boedel, dan tokoh baru Jenong, Ceu
Ulan, Lintang dan Kartika. Saat menyimak cerita ini mulailah dengan membaca
bismillah.
Bismillahirohmanirohim
…
Disuatu
hari Buncit dengan waktu senggang yang luar biasa berhasil menemukan satu trip
wisata yang menawarkan perjalanan mantai ke luar pulau dengan biaya terjangkau.
Melalui perhitungan matang, compare sana-sini dan diskusi singkat di grup WA
tercapailah kesepakatan long weekend 5-7 Mei 2016 akan dihabiskan di Kepulauan
Pahawang, Lampung dengan biaya Rp 379K perorang.
Kenapa
pula Buncit menggunakan jasa agen trip perjalanan ? kenapanya itu cuma ada 2
alasan utama, pertama setelah ditelusuri lewat jalur google, perjalanan menuju
Pahawang cukup ribet jika menggunakan transportasi umum karena mengharuskan
menyewa mobil dari Bakauheni menuju kesana, belum lagi sewa home stay dan
perahu kapal yang memerlukan tawar menawar terlebih dahulu, jadi pilihan bijak
jika perjalanan kali ini menitik beratkan pada agen trip perjalanan. Dan alasan
keduanya adalah NDAK MAU RIBET.
Meeting
point dengan agen trip bertempat di pelabuhan Merak, sementara Pasukan 7
(perjalanan Jarmo kali ini beranggotakan 7 orang, jadi tak butuh kesepakatan
siapa pun Jarmo menamakan grup ini sebagai pasukan 7) meeting point di terminal
kampung rambutan jam 1 siang. Tiba pertama disana adalah Boedel dengan membawa
ponakannya Fahri, kedua Buncit yang tidak jua menemukan dimana posisi Boedel
sampai Jarmo datang dan berhasil mempertemukan mereka. Hingga setengah 2, baru
ada Boedel yang gelisah melihat fahri yang sudah mulai bad mood, Buncit duduk
terdiam dengan masih memegang perutnya yang kembung, dan Jarmo yang baru saja selesai
melahap bekalnya tanpa sisa. Tak berapa lama, Ceu Ulan datang dengan langit
yang masih meneteskan hujan. Sementara itu Lintang, Jenong dan Kartika masih
terjebak macet dengan situasi lainnya ponakan Boedel kian cemberut. Tunggu
menunggu akhirnya selesai dengan keputusan Lintang, Jenong dan Kartika menyusul
jika bis Arimbi yang di tumpangi Boedel + Ponakannya, Buncit, Ceu Ulan dan Jarmo
keburu berangkat.
Detik-detik
menegangkan, sebelum bis memasuki gerbang tol kampung rambutan, ketiga mahluk
Tuhan yang kurang seksi itu berhasil sampai dan langsung naik ke dalam bis. Mereka
semua berpelukan dengan berlinang air mata disaksikan supir bis, kernet, para
penumpang, padagang cangcimen, pengamen, rembesan air ac, dan …… guys kembali
ke dunia nyata, kernet bis Arimbi tujuan Merak menagih ongkos perjalanan
sebesar Rp 28K.
Sepanjang
perjalanan pasukan 7 dihibur tayangan film AADC yang disiarkan di TV bis dan
banyolan kotor si Boedel, lelah ketawa-ketawi mereka tertidur pulas, kecuali
Lintang yang masih khusuk dengan tontonan yang ada di layar TV. Perjalanan
memakan waktu sekitar 4 jam. Sebelum masuk ke palabuhan pasukan 7 melimpir di
sekitaran Merak, tepatnya turun di depan sebuah restoran padang, kediaman
kakaknya Boedel, orangtua dari Fahri dan alasan kenapa ada Fahri dalam
perjalanan Kp. Rambutan – Merak ini. Alasan penting lainnya kenapa harus ke
rumah Kakaknya Boedel adalah agar bisa beristirahat sejenak sebelum meeting
point dengan agen trip jam 11 malam, bisa istrahat dulu, mandi, ngecharger
ponsel, makan malam dan semuanya gratis. Mari teriakan hore ala UUS. Horrrrayyyyy………
Setelah
menghempaskan lelah, pukul setengah sebelas malam pasukan 7 kembali melanjutkan
perjalanannya, memberhentikan angkot menuju pelabuhan Merak. Tiba di tempat
meeting point tepat waktu dengan disambut para rombongan dari grup lain yang
tergabung dalam trip yang sama. Perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal ferry
yang berangkat pukul setengah 2 pagi. Kapal bergerak 2 jam menuju pelabuhan
Bakauheni dan Boedel bak penyiar baru tanpa habis daya berceloteh ini itu dengan
materi utamanya adalah kisah mesum dengan para mantan-mantannya. OMG ... Nurul
Hidayah a.k.a si Jenong berusaha menelaah setiap ucapan Boedel dengan
mengimajinasikannya sehingga melahirkan kata “ih jijik ih… jorok banget sih”.
Jauhkan anak Anda dari pasukan ini jika sudah tergabung dalam satu grup.
Singkat
perkenalan dengan pasukan 7. Ada lima anak gadis yang pada masa kuliah
(angkatan 2008, jadi ndak usah tanya kira-kira usia mereka berapa) berteman
hingga saat ini, pemersatu mereka adalah budaya korea terutama cowok-cowoknya.
Ada si Buncit yang menjadi partner
in crimenya Jarmo, Ceu Ulan yang
paling imut dan juga paling subur, ada Unund
dengan jidadnya yang sedikit over, ada Lintang
yang punya jadwal karet, ada Amy
yang saat ini sedang tidak bisa ikutan karnanya posisi Amy dalam perjalanan ini
digantikan oleh Kartika adeknya Lintang. Kartika sendiri belum bisa di
deskrpiskan karena baru pertama bertemu, yang jelas Boedel caper-caper gak
jelas dihadapan Kartika (Just Info). Lanjut … Semasa kuliah anak-anak gadis ini
dikenal dengan sebutan geng Korea, Anneounghaseooooooo. Sedangkan dua pria
disini, Jarmo & Boedel adalah kelompok dengan isi kepala kotor, anggota
lainnya kebetulan sudah menikah, dan sudah jarang sekali bertemu. Ada Inguz
yang dinikahi anggota polisi, Linda menikah dengan pengusaha kota Cirebon dan Machan
yang baru menikah dengan senior kampus dulu. Pada masa kuliah dua kelompok ini tidak
teralalu tenar namun secara individu dikenal banyak orang, kelompok ini satu
sama lain menjalin diplomasi dengan baik dibanding dengan kelompok-kelompok anak
kuliah yang lain, sehingga terjalinlah hubungan baik hingga saat ini. Ringkasnya
seperti itu jika ada yang merasa bingung silahkan pergi ke bioskop dan abaikan
part perkenalan ini.
Kapal
ferry berlabuh di pelabuhan Bakauheni menjelang subuh, pasukan 7 dan grup lain
dalam trip Pahawang turun dari kapal dan berkumpul mendengar instruksi dari
tour leader sesaat sebelum pembagian mobil yang mengantarkan mereka menuju home
stay di dermaga Ketapang. Ada 8 mobil sewa yang masing-masing berisi 7 orang.
Dan pasukan 7 memimpin rombongan dengan melaju paling dulu. Sesungguhnya trip
ini adalah sebuah kompetisi, adu kemampuan, strategi, kekuatan untuk mencapai
score tertinggi dan jika ada grup yang mendapat point terendah maka mereka
gugur, yang artinya harus pulang ke rumah dan tak bisa melanjutkan perjalanan
menuju Pahawang Island untuk memperebutkan harta karun disana. Mereka yang
mampu menyelesaikan tantangan dan bertahan adalah sang juaranya. Sementara tim
7 sejauh ini selalu memimpin grup lain, yang apa-apa selalu paling depan.
Bahahahaha…… Tertawa kemenangan Squidward… Stopped your imagination Jarmo, back
to reality show : mobil memasuki halaman masjid Agung, waktunya penumpang
menjalankan sholat subuh bagi yang berkewajiban.
Usai
sholat subuh perjalanan dilanjutkan dengan goncangan yang cukup parah akibat
kondisi jalan yang tak begitu baik, namun hal ini tak membuat Jarmo dkk merasa
terganggu, mereka memanfaatkan waktu tempuh kurang dari 3 jam pelabuhan
Bakauheni - Ketapang untuk tidur dan menghilangkan rasa kantuk yang dari
semalam terus menhantui. Sekitar pukul 7 pagi lewat entah berapa semuanya
terjaga akibat teriakan histeris Ceu Ulan, what the hell pemirsa? … OMG… OMG …
OMG… Ceu Ulan tak berhenti berteriak : serombongan pasukan TNI muda sedang lari
pagi dengan gagah dan beraninya. Pesona mereka langsung membius Cue Ulan yang
sangat amat mengidamkan lelaki militer. Banting setir, Cue Ulan menghentikan
mobil dan turun, menghamburkan diri di tengah rombongan TNI, mengedipkan mata,
menari balet, dan booooommmmmm…… seketika angin berhenti berhembus, burung-burung
berjatuhan ke bumi, Mak Ipah menarik jariknya yang melorot. Mereka semua tak
mampu membayangkan kelanjutan ada apa dengan cinta 2 ?
Di
Ketapang semua grup dalam trip Pahawang berkumpul menjadi satu mendengar
instruksi tour leader : “Semuanya silahkan menyimpan barang bawaan ditempat
yang telah disediakan, sarapan ditempat yang telah disediakan, berganti pakaian
yang telah di… pakaian masing-masing, setelah itu kita berangkat menuju tempat
snorkeling pertama dengan menaiki perahu kapal yang telah disediakan. Siap sedia
grak.”
Perahu
kapal no. 4 bergerak meninggalkan dermaga dengan membawa penumpang pasukan 7, 1
guide, 2 awak perahu kapal, dan 5 anggota dari grup lain menuju Tanjung Putus
dengan memakan waktu tempuh sekitar 1 jam. Tanpa perintah, sesampai disana
semua langsung menceburkan diri ke dalam air setelah melengkapi tubuh dengan
peralatan snorkeling, ini pengalaman pertama Jarmo melihat keindahan dunia laut
secara dekat, WOW… luar biasa menarik. Terumbu karang yang tumbuh aneka bentuk
dan warna di dasar sana sungguh indah dengan ikan-ikan laut berbagai jenis bersembunyi
disana, sesekali mereka keluar dan kembali menyelinap di sela-sela karang saat
Jarmo mengajak mereka bicara. Mungkin mereka malu pikir Jarmo karena baru
pertama kali berjumpa. Jarmo dan yang lainnya asik menyelam sana-sani sampai
tour leader mengingatkan untuk segera naik perahu kapal, istirahat sejenak dan
menjalankan sholat jumat bagi yang merasa berkewajiban.
Di
Tanjung Putus, Jarmo & Boedel berjalan menuju masjid mengikuti petunjuk
arah tour leader dan bingung harus membersihkan diri dimana untuk Jumatan
mengingat badan yang tak cukup bersih. “Percayalah,
selalu ada jalan untuk sesuatu hal baik”. Mereka bertemu dengan seorang bapak
di dekat masjid dan seperti tahu apa yang ada di dalam kepala Jarmo &
Boedel, bapak tersebut menawarkan kamar mandi rumahnya untuk digunakan mandi
dan bersih-bersih. Sementara untuk mempersingkat waktu, Jarmo diperbolehkan
mandi di kamar mandi masjid yang ada diluar bangunan masjid. Jumatan berjalan
dengan baik dan semoga amal ibadah dihitung baik oleh malaikat pencatat
kebaiakan. Aamiin…
Di
perahu kapal para gadis menunggu bak cacing kepanasan karena cuaca hari itu
benar-benar terang, panasnya luar biasa pemirsa. Sambil menunggu waktu
istirahat habis pasukan 7 menikmati bekal ragam biksuit dan gorengan yang
dibeli di pulau setempat. Perjalanan dilanjutkan kembali, Jarmo pindah ke
belakang pengemudi, tidur nyenyak dengan nyanyian derungan suara mesin.
Zzzzzz……
Snorkeling
di Pahawang Besar menyajikan pemandangan laut yang Uwaw… *UUS MODE ON. Sekali
lagi pasukan 7 kembali melompat ke dalam air, menyusuri dasar laut yang
ditumbuhi aneka ragam terumbu karang dan ikan-ikan laut yang unyuk-unyuk beud. Tak
banyak yang mampu dikatakan melihat keindahan dunia laut selain mencobanya
sendiri jika ada kesempatan. Dan sebagai catatan untuk berhati-hati saat
snorkeling, jangan sampai merusak terumbu karang yang indahnya luar biasa, yang
berakibat juga pada ekosistem mahluk disana. Mereka rapuh saat tua, sama kayak
kita kalo udah uzur, please jangan grasak-grusuk kalo lagi snorkeling. PLEASE…
Perahu
kapal kembali menghempas ombak laut menuju pulau Kelagian Lunik meninggalkan
Pahawang Besar. Ada apa di pulau ini ? adalah pulau kecil yang bisa dinikmati
untuk camping ceria ato main-main air cantik dengan ombak yang tenang. Tak
banyak yang dilakukan pasukan 7 di pulai ini selain mencari spot untuk
mengabadikan moment bersama. Pasang tampang ala-ala model, cekreekkkkk…
Acara
puncak yang disuguhkan trip pahawang kali ini adalah barbeque bersama, namun
sayang sungguh sayang, malam itu hujan turun dengan derasnya disertai angin
kencang, para anggota grup disarankan untuk berdiam di home stay masing-masing dan
acara barbeque dibatalkan. Mengingat trip panjang yang cukup melelahkan pasukan
7 memilih tidur setelah mandi, bergosip ria dan menikmati makan malam. Have a
nice dream good people.
Pagi
sekali, sebelum adzan subuh berkumandang Jarmo dikagetkan Boedel yang mencari
ponselnya yang tak ada ditempat dimana semalam ia charger. Usut punya usut
ternyata ada di kamar para gadis, salah satu dari mereka menyimpan ponsel
Boedel, tak berhenti sampai disitu Boedel masih berisik dengan merengek
ponselnya tak ada signal dan meminta tetring data internet kepada siapa saja. Semua
penghuni home stay mendadak kembali tertidur lelap, kecuali Jarmo yang tidak
bisa kabur. Ok, nyalain tetring. Pak Presiden tahu kenapa Boedel sangat butuh koneksi
internet??? Jawabnya adalah untuk masa depan lebih baik, update info keberadaan
dirinya kepada para Boedelovers, pencinta Boedel di dunia smule.
Pagi
sebelum kembali ke Jakarta, pasukan 7 menikmati sarapan yang disediakan oleh
jasa Trip Pahawang, berkemas dan berkumpul di titik temu bersama grup lainnya
dalam pembagian mobil yang akan mengantarkan ke pelabuhan Bakauheni. Pasukan 7
kembali melaju lebih dulu, mampir sebentar ke tempat oleh-oleh dan kembali ked
dalam mobil dengan membawa buah tangan kecuali Jarmo. Kantong belanja sudah
penuh, perjalanan dilanjutkan dengan aman terkendali sampai tiba di pelabuhan
Bakauheni.
Kapal
menyebrang pukul 2 siang, semuanya Nampak lelah dan memilih beristirahat dengan
kondisi padat penumpang. Peyebrangan kali ini menaiki kapal yang sederhana, Pasukan
7 mengeluhkan padatnya kelas terbaik di kapal ini, tepatnya pada petugas kapal,
yang terkesan memaksa semua penumpang masuk ke kelas AC dimana setiap orang
wajib membayar 8 ribu untuk ada diruang tersebut. Kelas ini berbentuk barak dan
dipenuhi oleh penumpang yang mengakibatkan sedikit ruang sekedar untuk
merebahkan tubuh. Lintang tak pedulikan apa kata dunia dengan pose Syahrini ia tidur
lelap di tengah berjubel manusia yang ada dibarak setelah melafalkan kalimat pamungkas,
Hayati Lelah bang…
Akhir
dari perjalanan arisan jomblo menanti jodoh adalah lagi-lagi bergosip ria di
bis yang melaju dari pelabuhan bakauheni menuju kp. Rambutan tentang satu sosok
misterius yang menamakan diri sebagai Sem-Pak. Sepanjang trip mereka tidak
menumukan wajah dibalik topeng tersebut. OK… Tak ada yang tidak dikomentari
dari apa yang dilihat dan didengar sekalipun diselimuti rasa lelah. Setelah tiba
dikampung rambutan, boedel pulang ke Bogor dengan bis yang ditumpanginya, Cue
Ulan kembali ke rumah dengan akang Uber yang katanya tampan, dan Jarmo, Buncit,
Unun, Lintang, and sister dijemput keluarga Lintang Sister. Akhir dari weekend
trip to Pahawang adalah semuanya berbahagia.
NP
: Yang paling anteng dan menikmati setiap moment dalam perjalanan kali adalah Kartika,
gadis yang beranjak dewasa, tak banyak ulah dan senang tertawa. Udah itu aja,
sekian dan terima kasih.
Journey
Of Jarmo Trip Pahawang with Boedel, Buncit, Cue Ulan, Unund, Lintang, &
Kartika.
Komentar
Posting Komentar