Wanita Dalam Surat Cinta

Kepada wanita yang disebut cinta.

Ini adalah semacam ungkapan rasa yang dulu sering ada dalam surat cinta. Biasanya akan terdapat kalimat manis yang terangkai indah seperti sajak-sajak para penyair, biasanya akan menghabiskan berlembar-lembar kertas sampai akhirnya hanya satu kertas yang tertulis rapi, dan biasanya surat cinta ampuh untuk menyampaikan sebuah rasa yang berunjung pada pipi merona merah. Tapi terkadang juga ada yang berbalas luka. Iya siapa tahu kalo belum dicoba.

Surat cinta untuk wanita yang disebut cinta.
Kamu memang bukan cinta pertama, tetapi saat pertama melihat kamu aku langsung jatuh cinta. Kenyataan memang sulit untuk menunjukan bagaimana rasa itu tiba-tiba saja timbul. Ini bukan rayuan gombal, ini yang mungkin disebut cinta pada pandangan pertama. Ya mungkin saja ini bisa membuat kamu sumringah sejenak. Jelasnya setelah hari itu, seminggu bahkan sebulan berlalu aku tidak bisa berhenti mencuri padang ketika melewati kamu tanpa ada sapa. Kita belum kenal,kita hanya seorang yang memutari waktu di tempat yang sama.

Aku tidak pandai mengingat, lupa kapan kita mulai berbagi kata, namun aku yang kala itu jatuh cinta diam-diam tidak mampu menyembunyikan kekanak-kanakanku. Ku bisikan pada angin, aku meyukai kamu, lalu dunia pun jadi tahu, malaikat juga tahu jika aku sedang jatuh cinta. Jadi tersampaikanlah kabar itu pada dirimu. Kita pun berteman.

Pertemanan kita, kita sebut teman. Berbagi kabar kita sedang dimana, makan apa, dan saling mendoakan sebelum dan sesudah tidur. Ini model terbaik dalam pertemanan, selain menghabiskan waktu bersama kita pun tidak pernah saling menyakiti, malah yang ada saling merindu, lalu waktu berkata pada orang-orang jika kamu tidak boleh bersenang-senang seperti itu. Mereka tahu aku menyukai kamu, mencintai kamu. Tapi kenapa aku tidak membuat hubungan ini menjadi lain, seperti teman-teman kita yang berpasangan atau seperti pandangan orang tentang kita, sepasang. 

Mengingat waktu yang berputar cepat itu memiliki batas, jadi pertanyaan adalah kapan? sekalipun kamu tidak menanyakan. Aku bergerak terlalu lambat mengintari hari bersamamu lupa jika waktu begitu cepat berlalu saat bersamamu. Hingga sudah terhitung setahun kita berteman terikat dekat.

Wanita yang disebut cinta.
Aku membuat kekecewaan pada dunia, pada malaikat, terlebih pada dirimu. Kabarnya cinta yang tersebar angin itu hanya tumbuh pada diriku sendiri. Cinta itu ditanamkan pada aku seorang, kamu yang rajin menyirami makin membuat subur perasaan yang ada, makin mengakar, makin membesar dan aku tidak dapat memindahkankannya pada tempat yang seharusnya, hati kamu.  Dan waktu mengajak kamu untuk berhenti menyirami perasaan itu, ada masanya kamu lelah bersama seorang yang tidak punya waktu untuk menentukan pilihan.

Kamu adalah wanita yang menumbuhkan cinta lewat tetesan hujan, perindu awan gelap. Dan aku bukan peri penghantar mendung yang baik, sekalipun aku mampu membuat kapan pun tanah ini menjadi basah.

Wanita yang disebut cinta dalam surat cinta.
Salahku membuat kamu terluka dalam kekecewaan. Aku masih terlalu kekanak-kanakan untuk berteman denganmu, apalagi menyebutmu cinta. Aku tidak terlalu lihai dalam ilmu meyakinkan, tapi percayalah kalau cinta seorang bocah itu tulus apa adanya. Waktu selalu berkata demikian.

Kamu,
Mungkin cinta datang tidak tepat waktu namun waktu menghadirkan wanita yang tepat.
Terima kasih untuk tiap waktu yang berlalu, kini, esok, dan nanti.



Salam rindu selalu.

Postingan Populer