Cinta Dalam Diam

Aku tidak dapat menebak seperti apa hari esok sekalipun aku punya mimpi. Aku tidak dapat keluar dari masa lalu walau hujan dan terik datang dan pergi silih berganti. Di penghujung tahun ini, aku masih tidak bisa lepas dari ingatan akan seorang yang datang di musim panas. Saat hari-hariku hilang dalam kenangan tentang dia. Bangun tidur bercermin wajahnya, berjalan diikuti bayangnya, makan ditemani senyumnya, dan bodohnya otak ku tidak pernah lepas dari namanya.

Desember, kala hujan turun dengan derasnya. Saat jemari tanganku kecut oleh basah, saat hidungku merah karena flu, saat aku merasa hari-hari semakin dingin karena matahari jarang kembali setelah datangnya pelangi. Kamu datang dengan merapatkan diri, berteduh dalam satu payung tanpa ada alasan. Dan aku tidak tahu ini namanya apa, jantung berdebar dan pipi merona saat berhadapan dengan kamu.

Matamu sayu terlihat namun terang dalam pandangku. Aromamu tidak tercium seperti yang lainnya namun tetap wangi terhirup. Senyummu sukar nampak namun lekat membekas. Oh mengapa aku merasa hangat dengan jantung yang terus memburu saat memperhatikanmu. 

Aku tidak mampu melepaskan apa pun tentang kamu. Kamu berdiri di sebelahku, aku diam memperhatikanmu. Kamu duduk menikmati makanmu aku diam memperhatikanmu. Kamu berjalan dan menghilang aku diam memperhatikan langkahmu. Kamu, dalam diam aku jatuh cinta.

Kamu, aku tidak tahu siapa kamu. Hadir menjadi penghalang ingatanku tentang seseorang. Menuntunku untuk berdiri menjauhkan diri dari lamanya menunggu seseorang. Memaksaku memutuskan ikatan dengan seseorang. Kamu, membuatku jatuh hati.

Dan aku. Aku tidak peduli dengan bahasaku yang tidak pernah terbaca, juga gerakku yang tidak pernah terlihat. Kamu, diamku jatuh cinta pada kamu, seorang pendiam dalam keramaian.


Komentar

Postingan Populer