Putus Dalam Diam

Aku tahu alasan kenapa aku cinta kamu. Kenyataannya adalah kamu seorang yang layak dicinta. Benar, bukan aku seorang yang jatuh hati padamu. Sekian banyak orang juga nampak samar-samar berusaha mencuri perhatian kamu. Tapi aku tidak yakin seberapa banyak yang betah bertahan menunggu kamu seperti aku.

Yah... akan ada yang patah hati, diam kemudian pergi menjauh darimu. Ada yang mungkin akan terus berusaha, diam menempuh jalan apa pun untuk berada dekat dengan kamu. Dan ada juga yang akan diam selamanya memperhatikan kamu dan kekasihmu.

Desember, aku tidak berharap kamu akan putus dengan kekasihmu. Tidak menginginkan kamu akan berteduh dalam satu payung lagi, namun tidak akan mengubahku untuk terus memperhatikan kamu melangkah, kamu makan atau mengalihkan pandanganku dari punggungmu yang hilang di ujung jalan.

Memperhatikan kamu. Aku tidak tahu kapan mata sayumu berbinar terang dihadapannya, aku tidak dapat menebak dimana aroma tubuhmu wangi sepanjang waktu bersamanya, dan aku tidak mampu membayangkan senyummu melekat di bibirnya, kekasihmu.

Apakah aku cemburu? Tidak. 
Apakah aku tidak cinta? Tidak. 
Lalu ? Entahlah... 

Sejenak, sudahi dulu mengkhayalkanmu terlelap disampingku. Dalam diam aku putus. 

Komentar

Postingan Populer