Kepalang Cinta

Bagaimana kalau aku kepalang cinta? tidak bisa mengubah rasa sayang, rindu, dan benciku padamu. Biarkan aku merengek kau tinggalkan aku tidak peduli, menunggumu tanpa kau kembali aku tidak peduli, jawabnya aku tidak peduli dengan apa pun, lah orang sudah kepalang cinta.

Bertanya-tanya pada langit luas diatas sana. Dosa apa aku pada Tuhan sampai aku yang mencinta setulus hati ini harus berbalas sakit. Apa aku korban ajaran bahwa cinta tidak selalu memiliki? jika iya, demi Tuhan aku tidak ingin. Apakah aku salah mencintai? itu tidak mungkin, nyatanya kau yang menghampiri bukan aku yang memandangmu. Apa ini sebuah kutukan? mungkin. Mungkin dulu leluhurku pernah berbuat salah dan aku yang dikarmakan. 

Sial! Mengingatmu membuatku terus mencari alasan sebab aku ditinggalkan tanpa sebab.
Bisa saja aku membencimu sampai 7 turunanmu, tapinya aku kepalang cinta. Benciku layu karena rindu, marahku padam karena sayang, dan berhenti mencintaimu itu tidaklah mungkin. Kamu membuat aku membenci diriku sendiri. Ada sekian yang datang menghampiri namun bayangmu enggan juga pergi. Aku terpasung cintamu, terpaku dengan jampi yang kau baca saat kau ucapkan cinta.

Sangatlah laknat. Kau biarkan aku sendiri menahan sakit karena merindu, menyendirikan aku dengan kenangan indah yang tak kunjung memudar, menelantarkan kesetiaan yang aku miliki. Hebatnya kau yang aku tinggikan menjadikan aku mahluk terbawah, aku menjadi rendah.

Karena kepalang cinta terkutuklah aku. Teruntuk siapa pun yang bisa membebaskan aku darinya, aku adalah putra raja yang sedang disalahkan jalan menuju surga. Jika aku diselamatkan, selamatlah kamu yang menyelamatkan aku. 

#Sekian

Komentar

Postingan Populer