Bocah Lampu Merah


Bukan suatu kesalahan jika aku tumbuh dan besar di lingkungan ini. Siapa yang menginginkannya, merayap di tiap sela kendaraan yang berhenti menuruti cahaya merah di depan sana.

Bukan sebuah peluang tapi pengharapan. Mungkin saja masih ada tangan yang mau mongorek kantong untuk berbagi receh di malam ini. Ku perhatikan wajah wajah pencari kekayaan yang terlihat lelah di balik kaca mobil mereka. Lucu… ada yang hanya menoleh lalu kembali memijit urat kepala yang berdenyut-denyut, ada yang menatapku dengan iba bersama kantuknya, dan membiarkanku berbusa bersama udara lembab sisa hujan sore tadi, dan tak ada yang aku dapatkan di 30 detik perempatan ini.

Lampu hijau menyala, semua mengadu gas dan meneriakan klakson, aku menghindar kembali ke trotoar. Dan di balik kegelapan malam, seseorang menatapku bengis. Tahu aku tidak mendapatkan apa-apa. Aku pasrah siap untuk dicengkram. Tak apa, itu sudah biasa.
Malam, kapankah suara cempreng ini pecah?

Komentar

Postingan Populer