Dan Hujanpun Turun Lagi
Hujan turun lagi, kau
berlari meneduh menuju koridor sekolah meninggalkan istana pohonmu. Merebahkan
punggung ke tembok kelas, menggenggam erat pencil dan buku gambar yang kau bawa
kemana kau pergi. Kurus, dan rambut panjangmu sedikit basah, matamu tajam menatap
tiap tetesan hujan yang jatuh dari langit sana, ada kebencian dalam tatapannmu.
Tergambar kau tak menyukai ribuan titik basah itu, tapi yang kutangkap sepertinya
lebih dari itu. Ada amarah dalam bibir yang kau rapatkan, membuat buku gambar
dan pesilmu merenggang nafas kerena jepitan gempalan tangannmu. Mungkin karna
hari ini kau tak bisa menggambar karenanya.
Hujan turun lagi, aku
masih nyaman berada di dalam kelas. Selamanya tak pernah berubah. Mengintip
dunia dibalik jendela ini. Melihat derasnya hujan, tawa mereka, dan
kesendirianmu. Aku selalu memberi senyum termanis dan sapa terlembutku tapi itu
di dalam hati. Tak berani ku lakukan karena kau sama pendiamnya denganku. Aku
punya cerita di dalam buku yang ku bawa kemana ku pergi, tentangmu. Dan kuyakin
kau pun punya kisah tentang aku dalam buku gambarmu.
Dan hujanpun turun
lagi....
Komentar
Posting Komentar