Berpuasa Menghapus Kebiasaan Merokok

Jadi pembunuh yang paling dekat adalah rokok? bilang apa jika kenyataannya demikian. Bersumber dari http://hiburan.teraspos.com/read/2013/07/11/54770/dalam-setahun-rokok-bunuh-jutaan-orang rokok menjadi penyebab nomor satu kematian di seluruh dunia. Wow...



Barang yang diakui bisa menghilangkan stress ini nyatanya malah menimbulkan berbagai penyakit seperti yang tertera pada peringatan di bungkus rokok itu sendiri. "MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN" jelas sekali, peringatan ini dibuat menggunakan huruf kapital karena tahu bahan yang terkandung di dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Lalu kenapa masih banyak asap rokok yang mengepul di meja-meja makan? Mungkin rokok menjadi sajian yang menggugah selera dibandingkan kolak berbuka puasa. 

Merokok menjadi kebiasaan saat di awali dengan mencoba-coba, ini biasanya terjadi pada usia remaja. Dimulai dengan join rokok, mencoba sebatang. menghabisi sebungkus, dan menjadikannya konsumsi rutin setiap hari. Eksistensi dalam pergaulan juga menjadi pemicu awal seorang perokok. "GAK NGEROKOK GAK GAUL"  Bahasa ini sudah nyaring di dengar pada saat kita usia remaja dulu dan untungnya bahasa tersebut tidak tepampang pada bungkus rokok.

Kebiasaan merokok saat remaja inilah yang mempengaruhi penyakit dalam tubuh si perokok aktif. Dari lingkungan terdekat, perokok aktif baru akan berhenti merokok setelah tahu langsung akibat daripada merokok. Ayah saya berhenti merokok sejak lima tahun silam setelah diagnosis dokter mengidap sakit paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok beliau semasih muda. Awalnya memang sulit untuk beliau lepas dari kebiasaannya, namun dengan niat dan keinginan untuk hidup sehat beliau akhirnya mampu terlepas dari mengkomsumsi rokok.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Semua orang berperan dalam budaya hidup sehat. Dimulai dari lingkungan keluarga, orangtua menjadi contoh bagi anaknya untuk tidak merokok. Jangan salahkan anak yang merokok jika orangtuanya saja perokok. Disekolahpun dibudayakan untuk disiplin hidup bersih, salah satunya diajarkan untuk tidak merokok. Dan perlunya ketegasan dari pemerintah dalam penerapan pelarangan merokok di tempat umum agar mereka yang tidak merokok tidak dirugikan karena menjadi perokok pasif dan hal ini juga dapat membantu pencegahan para perokok baru.

Dan dibulan ramadhan ini siapapun bisa mendapatkan keberkahan jika ada keinginan untuk hidup lebih baik lagi. Para perokokpun bisa memanfaatkan moment puasa untuk lepas dari merokok. Setidaknya waktu yang kurang dari empat belas jam berpuasa bisa menjadi terapi dalam mengurangi konsumsi rokok. Dari mulai mengurangi dan akan berakhir dengan tidak mengkomsumsi lagi.

Selamat berpuasa dan selamat hidup sehat.

Komentar

Postingan Populer