Tiga Tusukan

Pertama aku meragukan kabar buruk tentangmu dipagi waktu itu. Semuanya diam, terlihat menutupi apa yang telah terjadi, entah apa maksudnya, yang jelas setelah aku menemukan banyak penghianat, aku seperti orang terbodoh disini. Semua tentang pilihanmu, kau telah memilih. Dan ku rasa itu terlalu cepat untukmu atau memang aku saja yang tidak tahu. Ah, tertusuk, siapa aku.

Kedua, ini bukanlah sebuah penuntutan. Aku pikir Dia tahu bagaimana kerasnya aku bekerja mengerjakan apa yang sudah menjadi tugasku, membuat segalanya baik dan kadang dibabukan. Lucunya mereka yang suka tidur malah lebih mapan, tertusuk lagi, aku ingin sekali dapat menari.

Ketiga, dia bertanya "Kenapa aku tidak ingin berkunjung ke rumah nenek, macam tak punya keluarga saja"  di saat itu aku ingin sekali mecekik dan berbisik padanya "Untukku keluraga itu sudah mati". Tapi sayangnya aku berbohong. "Aku sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah, nanti aku kesana"  tertusuk lebih dalam, untuk itu aku tak ingin pulang.


Sabtu, 8 Desember




Komentar

Postingan Populer