Kotak Di Lantai 2

Tidak lebih baik dari sebelumnya, bukan gagal tapi semakin menjauh jarak antara saya dan dia.

Saudaraku,
Aku merindukan keberadaanmu. Bukan Jasadmu yang selalu bersama dalam kotak ini, tapi nafasmu yang aku rindukan. Sesak tiap melihat kau diam disana. Tidak adakah kata yang ingin kau ucapkan. Adakah tanda tanya di kepalamu mengenai aku. Disudut sini aku terdiam, selalu seperti itu. Entah mengapa begitu berat mulut ini terbuka untuk menyapamu. Memandangmu membuatku sakit, tidak memandangmu malah membuat aku semakin sakit. 

Aku hanya punya pilihan, tetap berada dalam kotak ini dengan segala ketidaknyamanan sikap kita. Atau aku keluar dengan rasa benci yang salah. Aku tidak menyalahkanmu dan aku tidak ingin menyalahkan diri sendiri juga. Tidak juga dengan Tuhan. Tidak ada yang salah. Waktu berjalan apa adanya dan inilah yang tercipta.

Jadi, akankah seperti ini sampai mati?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer