Nay

Belum puas Nay menampar wajah wanita kedua Ayahnya. Matanya meliar tak kalah wanita tersebut membuat gores di pipi Ibunya. Sebuah cakaran tipis dari kucing betina sebagai tanda bahwa kekuasaaan penuh adalah miliknya. Nay murka, segala benda yang ada disekitarnya dibuat senjata. Kucing betina waspada, berusaha menghindar tapi ia malah terjungkal. Jika Arjuna tidak datang, pisau itu sudah menempel di bagian dada bawahnya. Ia terlihat pucat setelah meraung histeris, meringkuk ketakutan seolah hendak diterkam macan. Hilanglah sudah kemolekan kucing betina.

Adegan suspense di senja Jumat. Nay memaki, mencaci bersih. Harusnya kucing betina itu mati, kutuknya. Demi apapun ia tak rela wanita itu masih bernafas.  Nay meronta berusaha melepaskan diri dari gengagaman Arjuna. Sekuat tenaga ia mendekatkan pisau itu ke tubuh kucing betina namun  keperkasaan Arjuna tak mampu ia tandingi. Pisaunya terlempar, Nay menatap nanar Arjuna, sang pahlawan sejati. Ia dikalahkan, kalah dengan tatapan asing di depanya.  Ia perlahan melangkah mundur,  berbalik, berlari  menerobos para penonton. Ia tak lagi cinta Ayahnya.

Nay merasa tak bernyawa, kebenciannya menghinggap sampai pada bulu roma. Pikirannya menolak semua alasan tentang cinta sang arjuna. Tentang kesabarannya berharap. Dan tidak ada kepercayaan lagi sekarang, ia rasa semuanya sudah benar-benar mati. Harusnya tadi ia menancapkan pisau itu untuk dirinya, sangat menyakitkan mendapatkan pilihan seperti ini, Nay menyesali dirinya.

Ibu Nay masih terisak, masih larut dalam adegan tadi. Ia terlihat semakin ringkih. Lebih dari Nay,

Ia merasakan sakit yang begitu dalam, sedalam cintanya pada sang Arjuna. Semakin dalam semakin  menyakitkan. Ia terkapar dikamar, dihadapan foto pernikahan yang sudah lepas dari bingkainya dengan pecahan kaca-kaca. 

Adik perempuan Nay diam sejak mereka datang. Ia tidak menangis seperti Nay atau Ibunya. Tidak pula sedih dan kecewa. Ia hanya diam, menunggu ayahnya pulang. 

Senja berganti malam. Tidak ada cahaya dirumah Nay. Tidak ada yang berani mengetuk pintu, gelap.