Gugatan Gitgit

"Gue udah pisah sama suami gue" Blarrrr.... Hampir menyembur kopi yang baru saja ku seruput. 

Jumat kedua dibulan Oktober.
Singkat Gitgit mengabarkan berita kalau ia sudah cerai dengan suaminya. Sesingkat waktu ia mengabarkan telah bersuami, dulu empat tahun lalu. Tidak ada alasan untuk ku bertanya kenapa ia kembali menyapaku. Sahabat lama yang satu ini selalu memberi kejutan. Pertama adalah ia datang tanpa perkenalan, berhasil menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Singkat namun berhasil memberi warna. Kedua, ia menghilang tanpa pamitan, tidak ada yang tahu kemana ia pergi. Berikutnya ia kembali lagi dengan menggendong seorang malaikat kecil, bercerita tentang kehidupannya yang bahagia bersama keluarga kecil yang dibinanya. Pergi dan datang lagi, dengan membawa kisah yang tak baik. 

Sahabatku Gitgit,  wanita petualang.
Ia miliki kehidupan demokrasi. Bebas memilih jalan yang ingin dilalui. Seperti mengambil langkah menikah di usia muda, dan bercerai di usia muda pula.

Ada beban dalam perkawinannya. Selama ini ia selalu menunjukan sikap hawanya untuk selalu patuh pada sang adam. Namun ia tak cukup bersabar menghadapi tekanan. Keputusanpun ia ambil guna mengakhiri siksa hati dan raganya. Cerailah sudah.

Mereka berpisah.
Dan Gitgit pergi lagi, kembali berpetualang, kali ini dengan ditemani malaikat kecilnya. Dia tersenyum melambaikan salamnya, jumat sahabat itu berani melangkah.





Komentar

Postingan Populer