Dua

Kadang aku tak rela, ingin rasanya merasakan betapa hebatnya berdiri disana, menggantikan posisimu sejenak, mengatakan pada dunia bahwa sebenarnya akulah pemenangnya. Namun ku tahu diri dan aku pemalu. Aku melengkapi kesempurnaanmu. Ketahuilah bahwa aku  adalah orang yang menjadikanmu sebagai pemenang, yang membuatmu dapat berdiri di podium sana, yang membuat suara tepuk tangan bergemuruh, yang membuat kamera berkilatan, dan yang membuat senyummu tak pernah lepas.  Ku katakan kau adalah bayangan yang membawaku pada sebuah tujuan. Kesempurnaanmu menyiksa, buatku tidak tenang dalam kegelapan malam. Sakit memang tapi anehnya aku tak ingin lepas.  

Dalam sakitku, kadang aku merasa beruntung. Ada dia yang mampu memberikan kehangatan, mampu membuat duniaku menjadi normal kembali. Menjinakkanku, membuat gigiku tak bertaring, dan mematikan jiwa buasku. Ku katakan dia adalah  kenyataan manis, bukan bidadari. Tapi entah kenapa aku tak mampu untuk mengikatnya, membiarkannya terlepas. Dan ku abaikan kehangatannya yang selalu membuatku nyaman.

Bumi tersenyum dibalik panggung, menatap sendu pada dua sosok sempurna itu. Cita dan cinta. 

Komentar

Postingan Populer